{"id":442,"date":"2022-11-19T05:43:13","date_gmt":"2022-11-19T05:43:13","guid":{"rendered":"https:\/\/filosofilagu.com\/?p=442"},"modified":"2022-11-19T05:43:24","modified_gmt":"2022-11-19T05:43:24","slug":"l-by-hal-dari-album-perspektif","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/filosofilagu.com\/l-by-hal-dari-album-perspektif\/","title":{"rendered":"\u2018L\u2019 By Hal dalam Album Perspektif, Kisah Cinta Bertepuk Sebelah Tangan"},"content":{"rendered":"<div class=\"ad57841b3595aeec262ccd188826fece\" data-index=\"1\" style=\"float: none; margin:10px 0 10px 0; text-align:center;\">\n<script async src=\"https:\/\/pagead2.googlesyndication.com\/pagead\/js\/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4892721118450418\"\r\n     crossorigin=\"anonymous\"><\/script>\r\n<!-- FL 1 -->\r\n<ins class=\"adsbygoogle\"\r\n     style=\"display:block\"\r\n     data-ad-client=\"ca-pub-4892721118450418\"\r\n     data-ad-slot=\"6002973783\"\r\n     data-ad-format=\"auto\"\r\n     data-full-width-responsive=\"true\"><\/ins>\r\n<script>\r\n     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});\r\n<\/script>\n<\/div>\n\n<p>Dengan judul yang cukup unik karena menggunakan satu huruf saja yaitu <strong>\u2018L\u2019<\/strong>, lagu yang di nyanyikan oleh musisi solo <strong>\u2018Hal\u2019<\/strong> menjadi trending di berbagai platform musik seperti Spotify, TikTok, dan YouTube. Bahkan lagu tersebut masuk dalam jajaran 50 lagu viral Indonesia di Spotify.<\/p>\n\n\n\n<p>Lagu <strong>L<\/strong> sendiri sebenarnya sudah di rilis sejak November 2017 melalui kanal YouTube <strong>halstage<\/strong>. Namun lagu dari musisi solo bergenre indie ini mulai di kenal oleh publik karena sering berseliweran di FYP TikTok. Liriknya yang relate dengan banyak orang membuat lagu tersebut dengan cepat di terima oleh masyarakat.<\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\">Sekilas Tentang Hal<\/h4>\n\n\n\n<p>Jika mencari tahu mengenai Hal di internet, mungkin tidak banyak informasi pribadi yang akan kamu temui. Namun kamu bisa lebih dekat penyanyi lagu <strong>\u2018L\u2019<\/strong> ini melalui akun Instagramnya <strong>@halstage<\/strong>, atau melalui Twitter <strong>@hlstg_<\/strong>. Nama aslinya <strong>Halim Wicaksono<\/strong>, lahir di Bandung dan besar di kota hujan tersebut.<\/p>\n\n\n\n<p>Ia menggunakan nama <strong>Hal<\/strong> ketika memproduksi lagu, yang aktif di unggahnya di kanal YouTube pribadi bernama<strong> halstage<\/strong>. Dan sampai saat ini, <strong>Hal<\/strong> masih cukup sering mengunggah karya-karya terbaru. Lagu<strong> L<\/strong> merupakan lagu pertama yang di unggahnya di YouTube, dan yang membuatnya mulai dicari oleh para penikmat musik.<\/p>\n\n\n\n<p><strong>Hal<\/strong> sendiri memang sudah lama menyukai musik-musik indie, ia juga acap kali menulis puisi dan blog. Tidak heran apabila lagu <strong>L<\/strong> pun di buat dengan genre indie plus lirik yang begitu puitis. Membuat orang yang mendengarnya terhanyut oleh lirik tersebut, cocok menemani waktu galau.<\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\">Menggambarkan Kisah Cinta Bertepuk Sebelah Tangan<\/h4>\n\n\n\n<p><strong>Hal<\/strong> menciptakan lagu <strong>L<\/strong> dalam album Perspektif karena terinspirasi dari orang-orang yang menyatakan cinta ke seseorang yang di kagumi. Sayangnya cinta tersebut bertepuk sebelah tangan, dan berakhir membuat gagal move on. Dengan di iringi oleh alunan gitar akustik yang menenangkan hati, lagu ini mampu menggambarkan seperti apa perasaan seseorang ketika cintanya bertepuk sebelah tangan.<\/p>\n\n\n\n<p>Karena relevan dengan kisah cinta banyak orang, lagu <strong>L<\/strong> pun mendapat reaksi baik dari warga net. Sampai saat ini, lagu tersebut telah mendapat lebih dari 5,2 juta penonton. Kalau kamu termasuk kawula muda yang sering nongkrong di kedai kopi atau warmindo (warung makan Indomie), kamu pasti sekali dua kali pernah mendengarnya di putar di sana.<\/p>\n\n\n\n<h4 class=\"wp-block-heading\">Bedah Makna Lagu \u2018L\u2019<\/h4>\n\n\n\n<p>Pada bait awal lagu, di jelaskan sebuah kondisi di mana tokoh utama dalam lagu tersebut telah mengagumi sosok seseorang selama tujuh tahun lamanya. Selama itu pula ia menjalani hari menunggu sosok tersebut untuk menyadari perasaannya. Hari-hari penantiannya ini sepertinya cukup berat.<\/p>\n\n\n\n<p>Di gambarkan dari lirik \u2018Binar mata yang membiru \/ hari-hari yang lesu aku menunggumu\u2019. Warna biru sendiri memang sering kali di asosiasikan dengan kesedihan. Hal ini di percaya dari mitologi Yunani kuno, di mana warna tersebut terkait fenomena badai dan hujan. Dalam mitologi Yunani, Zeus yang merupakan raja para dewa akan membuat hujan saat merasa sedih dan melepaskan badai saat marah.<\/p>\n\n\n\n<p>Jadi lirik pembuka dalam lagu <strong>L<\/strong> menunjukkan kesedihan si tokoh utama dalam menunggu orang yang di cintai untuk menyadari perasaannya. Terlebih lirik berikutnya menyebutkan \u2018Selalu aku lihat belakang punggungmu\u2019. Yang berarti sosok yang di cintainya ini tidak menaruh rasa yang sama.<\/p>\n\n\n\n<p>Kemudian di lanjutkan dengan lirik \u2018Di saat kau lihat belakang punggung pria lain\u2019. Jelas sekali bahwa gadis yang di cintai oleh si aku pada lagu ini sudah menyukai orang lain. Meskipun begitu, selama tujuh tahun ia tetap menanti agar orang yang di cintai tersebut mau menoleh dan berlari ke arahnya.<\/p>\n\n\n\n<p>Tapi karena penantiannya mungkin terasa berat, ia pun pernah mencoba untuk menghapus orang yang di cintai. Sayangnya tokoh utama dalam lagu ini tidak bisa melakukannya. Seperti lirik \u2018Naifku hanya jelaga\u2019, karena jelaga merupakan butiran arang yang halus dan lunak. Jadi niat untuk melupakannya tersebut tidak sekuat itu sehingga mudah di patahkan.<\/p>\n\n\n\n<p>Sebaliknya, justru yang lebih kuat adalah rasa rindunya terhadap sosok yang di cintai. Karena rasa cintanya terhadap orang tersebut masih benar-benar di rasakan. Sosok itulah yang tetap menjadi alasan kenapa si aku terus menatap belakang punggungnya. Meskipun menyakitkan karena orang yang di cintai tetap melihat ke arah lain.<\/p>\n\n\n\n<p>Lirik pun berlanjut, di mana tokoh utama dalam lagu <strong>L<\/strong> mencoba berdamai dengan dirinya. Membiarkan diri merasakan cinta dan rindu terhadap sosok yang di kagumi. Sampai-sampai tidak menyadari bahwa ia telah menunggu selama tujuh tahun lamanya. Hingga masa mudanya ternyata sudah habis untuk membuat sosok tersebut terkesan.<\/p>\n\n\n\n<p>Pada lirik terakhir berbunyi \u2018Begitu bodohnya aku\u2019. Ia menyadari bahwa masa mudanya telah terbuang hanya untuk membuat orang yang di cintai terkesan. Sayangnya tidak membuahkan hasil karena yang di lakukannya hanya menunggu. Sehingga si aku ini pun merasa bodoh atas semua tindakannya tersebut.<\/p>\n\n\n\n<p>Pasti salah satu dari kamu pernah merasakan perasaan seperti si aku dalam lagu <strong>L<\/strong> tersebut. Ketika merasa bodoh karena mencintai seseorang yang telah mencintai orang lain, namun kamu masih terus menunggunya. Lagu ini benar-benar untuk menemani waktu menggalau saat gebetan ternyata sudah memiliki pacar.<br>Jangan sedih sendirian, yuk sambil dengarkan lagu <strong>L<\/strong> dari <strong>Hal<\/strong>. Langsung cek sekarang di Spotify.<\/p>\n\n\n\n<p><strong><a href=\"https:\/\/tinyurl.com\/filosofilagu\" target=\"_blank\" rel=\"noreferrer noopener\">Filosofi Lagu<\/a>: \u2018L\u2019 By Hal Dari Album Perspektif<\/strong><\/p>\n\n\n\n<p><strong>Baca Juga:<\/strong><\/p>\n\n\n\n<ul>\n<li><a href=\"https:\/\/filosofilagu.com\/dunia-tipu-tipu-by-yura-yunita-album-tutur-batin\/\">Wajib Masuk Playlist Kamu Nih, Dunia Tipu-Tipu, By: Yura Yunita, Album: Tutur Batin<\/a><\/li>\n<\/ul>\n\n\n\n<figure class=\"wp-block-embed is-type-video is-provider-youtube wp-block-embed-youtube wp-embed-aspect-16-9 wp-has-aspect-ratio\"><div class=\"wp-block-embed__wrapper\">\n<div class=\"media-wrapper\"><iframe loading=\"lazy\" title=\"Hal - L (Official Audio)\" width=\"1250\" height=\"703\" src=\"https:\/\/www.youtube.com\/embed\/xAFKlDjKO5o?feature=oembed\" frameborder=\"0\" allow=\"accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture\" allowfullscreen><\/iframe><\/div>\n<\/div><\/figure>\n<!--CusAds0-->\n<div style=\"font-size: 0px; height: 0px; line-height: 0px; margin: 0; padding: 0; clear: both;\"><\/div>","protected":false},"excerpt":{"rendered":"<p>Dengan judul yang cukup unik karena menggunakan satu huruf saja yaitu \u2018L\u2019, lagu yang di nyanyikan oleh musisi solo \u2018Hal\u2019 menjadi trending di berbagai platform musik seperti Spotify, TikTok, dan&#8230;<\/p>\n","protected":false},"author":3,"featured_media":445,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[7,3],"tags":[],"jetpack_featured_media_url":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-content\/uploads\/2022\/11\/\u2018L-by-Hal-Filosofi-Lagu.gif","_links":{"self":[{"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/442"}],"collection":[{"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/3"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=442"}],"version-history":[{"count":3,"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/442\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":447,"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/442\/revisions\/447"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/445"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=442"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=442"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/filosofilagu.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=442"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}